Cerpen: Pahlawan Tanpa Rasa Lelah
PAHLAWAN TANPA RASA LELAH Oleh: Lia Herliana, S.Pd. Kubuka mataku dengan perlahan. Kok rasanya nyeri semua badan ini…. Loh di mana ini? Ini bukan kamarku. Bukan pula kamar mamaku. Dinding berlapis warna putih terang. Tirai putih di sebelah kananku berkibar ditiup sepoinya AC. Ada sesuatu di kepalaku. Kuraba… lembut dan tebal membalut kepalaku. Ternyata kepalaku diperban. Mama…. mama… di mana mama? Apakah ini yang disebut sebagai pahlawan? Siapa yang mau menjadi pahlawan? Semua orang pasti ingin. Siapa sih yang ga mau? Pahlawan itu keren, baik, dan selalu menolong orang. Tapi dalam kehidupan nyata, apa memang masih ada yang berminat menjadi pahlawan? Aku rasa tidak. Siapa sih yang mau melakukan hal-hal yang tidak penting bagi dirinya dan meninggalkan pekerjaan yang sangat berarti baginya? Kurasa tidak mungkin ada yang mau. Aku bingung kalau melihat ada yang menjadi pahlawan seperti itu. Prihatin ataukah angkat topi sebagai rasa hormat? Kulihat mamaku telah bangun deng...